Senin, 19 Oktober 2015

download cobol

Jika kalian mahasiswa Gunadarma Tingkat 2 pasti akan menggunakan program cobol ini.


Jika Kalian membutuhkan Aplikasi Cobol bisa di download disini 

Cara penggunaan nya cukup mudah

hanya tinggal mengekstrak cobol tersebut lalu letakkan pada Drive C atau D

lalu buka Pada CMD

Terimakasih sudah datang dan membaca artikel kami. Sertakan link sumber untuk menghargai karya cipta orang lain :)

Kamis, 15 Oktober 2015

cara membuat daftar isi otomatis rapih

Dalam membuat sebuah makalah, buku, ataupun yang lainnya pasti membutuhkan daftar isi, untuk mempermudah pembaca menemukan intisari halaman pada karya tulis yang akan dibacanya. Berbicara mengenai Ms. Word, aplikasi komputer yang satu ini merupakan yang terbaik dalam hal pengolahan kata. Hampir semua orang di dunia dalam mengetik untuk mengerjakan tugas, membuat laporan, ataupun yang lainnya menggunakan aplikasi milik Microsoft ini.

Di zaman yang semakin berkembang ini, mengetik tidak perlu menggunakan mesin tik lagi sebagaimana yang terdapat pada zaman dahulu. Kini untuk mengetik dapat dilakukan dengan laptop atau komputer yang tersedia program pengetikan seperti Ms. Word. Bagi Anda yang sedang mencari tutorial bagaimana membuat sebuah daftar isi yang baik dan benar, dibawah ini akan Espilen Blog jelaskan.

Cara mudah membuat daftar isi titik-titik rapi dan rata di Ms. Word ini dapat digunakan di Microsoft Word 2010, 2007, dan 2003. Dan, berikut ini adalah tutorialnya.

1. Bukalah Microsoft Office Word komputer Anda sehingga muncul lembar kerja yang masih kosong. Dan, pastikan bahwa menu Ruler telah aktif. Jika belum, silahkan : Klik ribbon Viewlalu centang pilihan Ruler.




2. Setelah itu, ketik Daftar Isi pada awal paragraf yang di-rata tengahkan. Kemudian, pada paragraf kedua ketikkan Kata Pengantar. Lalu, klik pada area Ruler berwarna putih sehingga muncul tanda seperti huruf 'L' yang berwarna hitam. Buatlh tanda tersebut sebanyak 2 kali, dan aturlah posisinya seperti gambar berikut ini.


3. Berikutnya adalah klik 2 kali tanda "L" tersebut, sehingga muncul jendela tab seperti gambar dibawah ini.



Lalu aturlah sebagaimana berikut:
a. Pada bagian tab Stop Position & Default Tab Stop abaikan saja
b. Pada Alignment klik Right
c. Pada tab Leader pilih No. 2......
d. Klik tombol Set
e. OK

Sesudah melakukan langkah diatas, perhatikan bahwa tanda "L" diatas telah berubah posisi menjadi terbalik. Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat gambar berikut.




4. Langkah selanjutnya, posisikan kursor pada Kata Pengantar. Lalu, klik tombol TAB yang terdapat di keyboard, maka dengan otomatis titik-titik tersebut keluar sampai tanda "L" yang terbalik seperti pada gambar berikut ini.


5. Selanjutnya, tekan tombol TAB kembali sehingga kursor meloncat ke tanda "L" yang kedua, dan ketikkan nomor halamannya

Setelah selesai membuat titik-titik dan mengisi nomor halaman pada Kata Pengantar. Anda tidak perlu lagi mengulangi langkah di atas, yang diperlukan adalah melanjutkan pengetikan elemen dari Daftar Isi tersebut, seperti Kata Pengantar, Cerita Masa Lalu, dan lain-lain disesuaikan dengan tema karya tulis yang Anda buat.

Terimakasih sudah datang dan membaca artikel kami. Sertakan link sumber untuk menghargai karya cipta orang lain :)



E- commerce, E- government, E- resourches, sosial media

   A.    E- commerce
Definisi E-Commerce
E-commerce memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi (business to business) dan konsumen langsung (business to consumer) melewati kendala ruang dan waktu
E-Commerce dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi yang memiliki karakteristik berbeda-beda, antara lain:
1.      Business to Business (B2B)
      B2B menyatakan bentuk jual-beli produk atau jasa yang melibatkan dua atau beberapa perusahaan dan dilakukan secara elektronis. Dalam hal ini, baik  pembeli maupun penjual adalah sebuah perusahaan dan bukan perorangan.  Biasanya transaksi ini dilakukan karena mereka telah saling mengetahui satu sama lain dan transaksi jual beli tersebut dilakukan untuk menjalin kerjasama antara perusahaan itu.
Keuntungan yang didapat:
·         Mempercepat transaksi antara penjual dan pembeli.
·         Menurunkan biaya transaksi kedua belah pihak
·      Menciptakan pasar baru tanpa dibatasi oleh wilayah geografis
·      Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara penjual dan pembeli
Business to Business E-Commerce memiliki karakteristik:
a.         Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust).
b.        Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata lain, servis yang digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama.
c.         Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu partnernya.
d.        Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.

2.      Business to Consumer (B2C)
      B2C adalah bentuk jual-beli produk yang melibatkan perusahaan penjual dan konsumen akhir yang dilakukan secara elektronis. Perusahaan-perusahaan terkenal yang melayani B2C antara lain adalah Dell (www.dell.com), Cisco (www.cisco.com), dan Amazon (www.amazon.com). Business to Consumer E-Commerce memiliki karakteristik sebagai berikut:
a.      Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.
b.      Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem web sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis web.
c.       Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Konsumer melakukan inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.
d.      Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client (consumer) menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan processing (business procedure) diletakkan di sisi server.
Agar keduabelah pihak dapat bertransaksi secara langsung, terlebih dahulu harus dibangun 2 sistem yang terintegrasi:
1.      Interactive order entry and processing
Menjamin tersedianya fasilitas bertransaksi mulai, Informasi produk dan specifikasinya (e-marketplace), Pemesanan (Placing Order), Order Processing sampai pemenuhan Order (e-fulfillment)
2.      On-line payment
Fasilitas internet yang memungkinkan pembayaran dilakukan secara on-line antara pembeli ke Bank atau Credit Card, setelah proses order terpenuhi persyaratannya (e-fulfillment).
Fasilitas ini menggantikan proses dagang konvensional seperti : pesan lewat Fax, e-mail, pembayaran dengan L/C sampai monitoring kelengkapan dokumennya.

      B.     E- government
Sistem informasi pemerintahan yang berbasis web dan internet protocol untuk meningkatkan pelayanan pemerintah kepada warganya secara cepat dan murah. Contoh aplikasinya meliputi: KTP, Pajak, Fiskal dan SIM on-line.

      C.    E- resourches
Suatu bentuk Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Pendapatan Bagi Hasil Eksplorasi Sumber Daya Alam (SDA) yang saat ini masih diimplementasikan dibidang kelautan, dimana Pemerintah selaku pemegang hak pengelolaan membuat situs Internet tentang seluruh kandungan kekayaan alam, kebijakan ekploitasi, pola bagi hasil dan tatacara pembayarannya.Pendapatan bagi hasil dengan investor yang mengeksploitasi SDA tersebut dikelola secara on-line ke Bank.

     D.    Sosial Media
Sosialisasi dan komunikasi secara langsung mulai tergeser dengan sosial media yang sangat berkembang pesat seiring makin lengkapnya teknologi yang mendukung lewat smartphone yang terhubung internet. Facebook, twitter adalah dua yang terpopuler saat ini dalam melakukan komunikasi lewat dunia maya, serta instagram yang kemudian muncul sebagai pilihan dalam berkicau lewat foto-foto unik dan menarik yang kita ambil kapan pun dimanapun. Serta banyak sosial media lainnya yang terus bermunculan dan mengubah peradaban manusia dalam berkomunikasi, terutama berkomunikasi langsung tatap muka. Namun hal tersebut memiliki dampak positif bukan hanya untuk sekedar chat tetapi juga untuk berbisnis online, mendirikan komunitas, membuat group yang kemudian bertemu secara langsung di Indonesia dan seluruh dunia. Jika tak ada sosial media, nampaknya Smartphone bukan lagi smartphone, karena keberadaan sosial media umumnya diakses lewat ponsel. Dengan makin banyaknya orang mengunakan sosial media, tentu selalu memerlukan koneksi internet yang mendukungnya, sehingga provider pun makin banyak meraup untung.
Dampak buruk pun tak terhindarkan dikala anak-anak dan remaja kurang hati-hati, karena kejahatan lewat sosial media mudah terjadi. Sehingga peran orang tua serta nilai-nilai agama dan moral pun penting pada setiap orang dijaman modern ini.

Terimakasih sudah datang dan membaca artikel kami. Sertakan link sumber untuk menghargai karya cipta orang lain :)

Senin, 12 Oktober 2015

Trend Sistem / TI saat ini

TREND PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMPUTER
 Untuk dapat menjadi manusia yang unggul di masa yang akan datang, salah satunya adalah mampu menguasai dan mampu membaca dan berada pada trend Perkembangan Teknologi Komputer. Siapa yang dapat menyangka bahwa teknologi komputer berkembang dengan sangat pesat, dan juga menjadi salah satu bagian yang cukup vital dalam kehidupan sehari-hari.
Pada awalnya komputer digunakan layaknya menghitung, karena kata komputer sendiri berasal dari kata “to compute” yaitu untuk menghitung. Seiring waktu pun teknologi komputer yang dikembangkan bukan hanya sekedar mesin penghitung tapi juga mesin yang dapat memproses data.
Data yang awalnya berjumlah kecil dan algoritma yang sederhana, perlahan semakin besar dan kompleks. Melihat perkembangan itu, jika disadari setiap masa waktu, memiliki trend perkembangan teknologi komputer yang berbeda sesuai dengan keadaan masa jaman saat itu. Hal tersebut dikarenakan kemampuan teknologi komputer yang berbeda-beda pula.
Komputer pada awalnya adalah sebentuk mesin yang sangat besar. Semakin kompleks kemampuannya, maka semakin besar pula ukuran komputer tersebut. Bahkan mampu mengisi setengah ruangan kamar kita. Pada saat itu aplikasi atau sistem operasi pilihannya hanyalah sedikit dengan kemampuan yang terbatas pula.
Sistem operasi yang digunakan memiliki fungsi sebagai aplikasi yang membuat agar kita dan komputer bisa berkomunikasi. Salah satu sistem operasi cukup dikenal saat itu bagi para pengguna komputer adalah sistem operasi Unix. Lalu perlahan trend perkembangan teknologi komputer berubah. 


1.      Trend Produk Perbankan.
Saat ini bank ritel di Indonesia memiliki produk dan layanan:
·         Tabungan
·         Deposito
·         Giro
·         Kartu Debit
·         Kartu Kredit
·         Perdagangan Bank Notes, Valas, dsb (Trade Finance)
Dalam Trend Produk Perbankan memiliki 2 bagian didalamnya yaitu :
1.1  Trend Transaksi
Jenis transaski sudah beragam baik menggunakan Kartu Debit, Kartu Kredit yang memanfaatkan jaringan ATM atau Debit Access Transaction umumnya di Cashier yang berlokasi di gerai, outlet tempat-tempat perbelanjaan.
Sebagai gambaran BCA dengan 750 kantor online-nya, dilengkapi 2.100 ATM yang mempunyai fungsionalitas memadai, dapat menghandle dengan baik 8,2 juta nasabahnya.
Dengan jumlah transaksi per hari 2,4 juta. Dari jumlah transksi tersebut rata-rata 821.000 transaski dilakukan melalui ATM, dengan kata lain tingkat pemakaian ATM-nya sebesar 3,9 kali. Sedangkan transaksi lainnya yang sudah lazim dilakukan meliputi:
  • Mengecek saldo
  • Fasilitas Pembayaran: Pemindahbukuan dan Penarikan Tunai
  • Fasilitas untuk menerima Pembayaran (speed collect)
  • Pembukaan dan pengecekan L/C

1.2  Layanan On Line Banking

Seperti ungkapan futurolog teknologi Nicholas Negroponte; bahwa dunia makin lama makin digital. Hal ini ditengarai oleh pesatnya perkembangan transaksi bisnis dan kegiatan non-bisnis yang makin beralih ke pemanfaatan komputer on-line.

Dipicu oleh perkembangan Internet, makin meningkatnya kemampuan hardware dan software dengan kecepatan tinggi dan penyebaran komputer, makin menyadarkan nasabah bank akan berbagai kemudahan yang didapatkan dengan ketersediaan layanan On-line banking.
Saat ini standar layanan ritel banking kelas dunia seperti Chase Manhattan Bank, Bank Of America (BOA) bagi nasabahnya bukan saja menyediakan transakasi real-time, namun banyak lagi produk layanan berbasis on-line seperti:
  • Packet S/W (Windows) gratis dan tak terbatas sebagai antisipasi memenangkan persaingan teller-less.
  • Packet software keuangan (Quicken, MoneyOne, BankNow)
  • Packet Entreprise Resourches Planning (ERP software) yang tentunya sangat dibutuhkan dalam mengelola bisnisnya.
Kesemua software bantuan tadi dapat diakses, berkat tersedianya portal khusus yang dimiliki oleh setiap Bank.
2.      E- commerce
Merupakan aplikasi perdagangan yang memanfaatkan fasilitas Internet, yang menjadikan setiap individu/ perusahaan dapat secara langsung tersambung secara digital ke perusahaan/individu lainnya untuk melakakukan transaksi bisnis.
Pemanfaatannya saat ini dapat dikategorikan dalam:
·         Business to Business
·         Business to Customers
Agar keduabelah pihak dapat bertransaksi secara langsung, terlebih dahulu harus dibangun 2 sistem yang terintegrasi:
2.1  Interactive order entry and processing
Menjamin tersedianya fasilitas bertransaksi mulai, Informasi produk dan specifikasinya (e-marketplace), Pemesanan (Placing Order), Order Processing sampai pemenuhan Order (e-fulfillment)
2.2 On-line payment
Fasilitas internet yang memungkinkan pembayaran dilakukan secara on-line antara pembeli ke Bank atau Credit Card, setelah proses order terpenuhi persyaratannya (e-fulfillment).
Fasilitas ini menggantikan proses dagang konvensional seperti : pesan lewat Fax, e-mail, pembayaran dengan L/C sampai monitoring kelengkapan dokumennya.

3.      E- government
Sistem informasi pemerintahan yang berbasis web dan internet protocol untuk meningkatkan pelayanan pemerintah kepada warganya secara cepat dan murah. Contoh aplikasinya meliputi : KTP, Pajak, Fiskal dan SIM on-line.
4.      E- resourches
Suatu bentuk Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Pendapatan Bagi Hasil Eksplorasi Sumber Daya Alam (SDA) yang saat ini masih diimplementasikan dibidang kelautan, dimana Pemerintah selaku pemegang hak pengelolaan membuat situs Internet tentang seluruh kandungan kekayaan alam, kebijakan ekploitasi, pola bagi hasil dan tatacara pembayarannya.
Pendapatan bagi hasil dengan investor yang mengeksploitasi SDA tersebut dikelola secara on-line ke Bank.
5.      Sosial Media
Sosialisasi dan komunikasi secara langsung mulai tergeser dengan sosial media yang sangat berkembang pesat seiring makin lengkapnya teknologi yang mendukung lewat smartphone yang terhubung internet.

Facebook, twitter adalah dua yang terpopuler saat ini dalam melakukan komunikasi lewat dunia maya, serta instagram yang kemudian muncul sebagai pilihan dalam berkicau lewat foto-foto unik dan menarik yang kita ambil kapan pun dimanapun.
Serta banyak sosial media lainnya yang terus bermunculan dan mengubah peradaban manusia dalam berkomunikasi, terutama berkomunikasi langsung tatap muka. Namun hal tersebut memiliki dampak positif bukan hanya untuk sekedar chat tetapi juga untuk berbisnis online, mendirikan komunitas, membuat group yang kemudian bertemu secara langsung di Indonesia dan seluruh dunia.
Jika tak ada sosial media, nampaknya Smartphone bukan lagi smartphone, karena keberadaan sosial media umumnya diakses lewat ponsel. Dengan makin banyaknya orang mengunakan sosial media, tentu selalu memerlukan koneksi internet yang mendukungnya, sehingga provider pun makin banyak meraup untung.
Dampak buruk pun tak terhindarkan dikala anak-anak dan remaja kurang hati-hati, karena kejahatan lewat sosial media mudah terjadi. Sehingga peran orang tua serta nilai-nilai agama dan moral pun penting pada setiap orang dijaman modern ini.
6.      Sistem Keamanan
TINJAUAN TERHADAP PANDUAN PENGAMANAN
PENGGUNAAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
OLEH BANK YANG DIKELUARKAN BANK INDONESIA
Dewasa ini, pemanfaatan teknologi merupakan suatu keharusan bagi dunia perbankan, karena dalam banyak hal peranannya sangat potensial dalam pengembangan dan penyediaan berbagai produk baru/fasilitas pelayanan jasa perbankan.
Penggunaan teknologi tersebut mempunyai resiko yang besar. Resiko ini dapat terjadi akibat perencanaan yang kurang baik, proses pengembangan yang kurang cermat, maupun resiko pada saat pengoperasian.
Electronic Fund Transfer (EFT) merupakan salah satu contoh inovasi yang mendasar dalam teknologi sistem informasi (TSI) di bidang perbankan. Contoh daro produk-produk EFT antara lain meliputi Automated Teller Machine (ATM), Point of Sales (POS), Electronic Home Banking (biasa disebut sebagai Internet Banking), dan Money Transfer Network.
Dalam rangka terjadinya perkembangan di atas, maka Bank Indonesia mengeluarkan regulasinya pada tahun 1995. Regulasi itu dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 27/164/KEP/DIR dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 27/9/UPPB tentang Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Perbankan keduanya tanggal 31 Maret 1995. Bersamaan dengan itu, Bank Indonesia juga mengeluarkan buku Panduan Pengamanan Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Oleh Bank sebagai lampiran dari SKDBI dan SEBI tersebut.
Di dalam bab I buku panduan tersebut disebutkan bahwa dalam rangka penggunaan TSI terdapat resiko yang bersifat teknis dan khusus, yang berbeda dengan penggunaan sistem manual. Resiko yang dimaksud adalah:
1. resiko yang dapat terjadi dalam tahap perencanaan dan pengembangan sistem
2. resiko kekeliruan pada tahap pengoperasian
3. resiko akses oleh pihak yang tidak berwenang
4. resiko kerugian akibat terhentinya operasi TSI secara total atau sementara sehingga mengganggu kelancaran operasional bank
5. resiko kehilangan/kerusakan data.
Informasi merupakan assett yang sangat berharga bagi bank, mengingat bahwa bank merupakan lembaga kepercayaan. Oleh karena itu, pengamanan terhadap informasi tersebut baik dari penyalahgunaan yang disengaja ataupun pengungkapan informasi yang tidak bertanggung jawab serta bentuk-bentuk kecurangan lainnya sangat diperlukan. Dalam bab V buku panduan tersebut disebutkan bahwa desain pengamanan sistem informasi perlu disusun sedemikian rupa sehingga dapat:
1. memastikan integritas dan ketepatan waktu sistem informasi manajemen
2. mencegah perubahan oleh pihak yang tidak berwenang pada saat pembuatan, transfer dan penyimpanan data
3. menjamin kerahasiaan dan sensivitas informasi bank
4. menjamin keabsahan akses oleh pengguna
5. menjamin tersedianya sistem backup dan kemampuan recovery
6. menjamin pengamanan fisik terhadap kerusakan informasi
7. menjamin tersedianya jejak audit yang memadai.
Yang menarik adalah diberikannya contoh teknik kontrol terhadap pengamanan informasi tersebut, yakni enkripsi data (data encryption), keabsahan transmisi informasi (message authentication), perangkat lunak pengaman (security software) serta retensi dan backup data. Lebih lanjut juga disebutkan bahwa teknik keabsahan transmisi informasi (message authentication) akan lebih bermanfaat bila digunakan bersamaan dengan penerapan enkripsi data.
Dalam bab VI yang berjudul Panduan Pengamanan Pelayanan Jasa Perbankan Elektronis disebutkan bahwa dalam sistem pelayanan jasa perbankan elektronis pada dasarnya terdapat beberapa tahapan pokok yang masing-masing memerlukan perhatian khusus dalam hal kontrol dan pengamanannya, yaitu tahap-tahap identifikasi, verifikasi, transfer dana, serta penyelesaian/settlement. Yang mendapat perhatian besar bagi tulisan ini adalah tahap identifikasi.
Pemberian identifikasi kepada nasabah dapat diberikan dalam bentuk karakteristik personal (sidik jari, suara), sesuatu yang diingat (password, nomor rahasia/PIN, sandi-sandi lain) atau dalam bentuk fisik yang dapat dimasukkan ke dalam sistem (Kartu Plastik yang dilengkapi dengan pita magnetis/Kartu Magnetis, Kunci Khusus, atau identitas fisik lain).
Namun demikian, dalam buku panduan itu disebutkan bahwa dengan mempertimbangkan kemudahan, efektivitas serta faktor biaya, tampaknya identifikasi dalam bentuk kombinasi Kartu Magnetis yang memuat informasi penting pemegang serta Password/PIN merupakan pilihan yang paling populer digunakan.
Pernyataan seperti itu lebih mengacu pada transaksi dengan menggunakan ATM. Padahal, untuk ATM, diberikan pembahasan khusus secara teknis dalam buku panduan tersebut. Penerapan metode tersebut dalam kaitannya dengan transaksi melalui Internet Banking justru tidak pernah diterapkan. Yang ada bukanlah kombinasi Kartu Magnetis dengan PIN, melainkan penggunaan PIN saja. Hal tersebut dirasakan kurang memadai, karena hanya merupakan metode “sesuatu yang diingat”, yang mana akan mudah diketahui oleh orang lain bila suatu waktu PIN itu dicatat di suatu tempat ataupun diucapkan oleh orang tersebut.

Oleh karena itu, dalam tulisan ini diberikan suatu masukan bagi semua pihak (terutama Bank Indonesia) agar pelaksanaan Internet Banking dalam penerapannya tidak hanya menggunakan metode PIN, melainkan menggunakan metode tanda tangan digital (digital signature), yang mana metode ini akan dapat menjamin keabsahan akses oleh pengguna dan juga mencegah perubahan oleh pihak yang tidak berwenang pada saat transfer data.. Juga penggunaan tanda tangan digital ini akan meliputi pengamanan informasi dengan teknik enkripsi data (data encryption) dan keabsahan transmisi informasi (message authentication) yang digunakan secara bersamaan.

Terimakasih sudah datang dan membaca artikel kami. Sertakan link sumber untuk menghargai karya cipta orang lain :)