Tugas Softskill Bahasa Inggris Bisnis 2
Fauzan Indra Pramana
Ga Maksud Ngajarin, Cuma Mau Berbagi Aja ... Mahasiswa Gunadarma Kalimalang 4KA31
Senin, 09 Juli 2018
Minggu, 03 Juni 2018
Minggu, 22 April 2018
Senin, 19 Maret 2018
Bahasa Inggris Bisnis 2
TUGAS SOFTSKILL
BAHASA INGGRIS BISNIS 2
Perbedaan
antara Phrase and Sentence
Cari 10
contoh Phrase and Sentence pada Koran
atau Majalah
Jumat, 29 Desember 2017
Tugas Rangkuman Materi 1-3
Tugas Rangkuman Materi 1-3
Tugas 1, CobIT
COBIT (Control Objective for Information and Related
Technology) merupakan sebuah kerangka kerja (Framework) yang
terdiri dari sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT
Governance yang dapat membantu auditor, pengguna (user), dan
manajemen, untuk menjembatani gap antara risiko bisnis, bkeutuhan
pengendalian dan masalah-masalah teknis serta dapat memberikan arahan (guidelines) yang
berorientasi pada bisnis [Sasongko, 2009].
COBIT dikelompokkan kedalam 4 domain yaitu ;
a.
Perencanaan dan
pengorganisasian (Plan and Organise)
b.
Akuisisi dan
Implementasi (Acquire and Implement)
c.
Layanan dan
Dukungan (Deliver and Support)
d.
Pengawasan dan
Evaluasi (Monitor and Evaluate)
Berikut ini
Contoh Kasus Perusahaan yang Menggunakan CobIT:
Evaluasi Tatakelola
Teknologi Informasi pada PT Pertiwi Agung dengan Menggunakan Kerangka Kerja
Cobit pada Domain Plan And Organisedalam Model Maturity
Level
Tugas 2, AUDIT
TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
Menurut (Arens
dan Loebbecke, 2003), auditing sebagai “Suatu proses pengumpulan dan
pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu
entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat
menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dengan kriteria-kriteria yang
telah ditetapkan. Auditing seharusnya dilakukan oleh seorang yang independen
dan kompeten.”
Audit teknologi
informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit
internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada
mulanya istilah ini dikenal dengan audit pemrosesan data elektronik, dan
sekarang audit teknologi informasi secara umum merupakan proses pengumpulan dan
evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi dalam perusahaan itu.
Audit IT
sendiri merupakan gabungan dari berbagai macam ilmu, antara lain Traditional
Audit, Manajemen Sistem Informasi, Sistem Informasi Akuntansi, Ilmu Komputer,
dan Behavioral Science. Audit IT bertujuan untuk meninjau dan mengevaluasi
faktor-faktor ketersediaan (availability), kerahasiaan (confidentiality), dan
keutuhan (integrity) dari sistem informasi organisasi.
Audit IT
memiliki beberapa jenis diantaranya yaitu:
a.
Sistem dan Aplikasi
b.
Fasilitas Pemrosesan Informasi
c.
Pengembangan Sistem
d.
Arsitektur Perusahaan & Manajemen TI
e.
Client / Server, Telekomunikasi, Intranet dan
Ekstranet
Tugas 3, IT FORENSIC
IT Forensik
yaitu suatu ilmu yang berhubungan dengan pengumpulan fakta dan bukti
pelanggaran keamanan sistem informasi serta validasinya menurut metode yang
digunakan (misalnya metode sebab-akibat). Fakta-fakta tersebut setelah
diverifikasi akan menjadi bukti-bukti yang akan digunakan dalam proses
selanjutnya.Selain itu juga diperlukan keahlian dalam bidang IT ( termasuk
diantaranya hacking) dan alat bantu (tools) baik hardwaremaupun software untuk
membuktikan pelanggaran-pelanggaran yang terjadi dalam bidang teknologi sistem
informasi tersebut.
IT forensic mempunyai
beberapa tujuan yaitu :
1.
Untuk membantu mengamankan,
memulihkan, menganalisa, dan mempresentasikan materi/entitas berbasis digital
atau elektronik sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan sebagai alat buti
yang sah di pengadilan.
2.
Untuk mendukung
proses identifikasi alat bukti dalam waktu yang relatif cepat, agar dapat
diperhitungkan perkiraan potensi dampak yang ditimbulkan akibat perilaku jahat
yang dilakukan oleh kriminal terhadap korbannya, sekaligus mengungkapkan alasan
dan motivitasi tindakan tersebut sambil mencari pihak-pihak terkait yang
terlibat secara langsung maupun tidak langsung dengan perbuatan tidak
menyenangkan dimaksud.
Berikut ini Contoh
jurnal yang berkaitan dengan IT Forensic :
Penerapan Teknik Komputer
Forensik Untuk Pengembalian Dan Penghapusan Berkas Digital
Jumat, 01 Desember 2017
IT FORENSIC
Review Jurnal :
PENERAPAN
TEKNIK KOMPUTER FORENSIK UNTUK PENGEMBALIAN DAN PENGHAPUSAN BERKAS DIGITAL
Anggit
Dwi Hartanto, Ema Utami, Hanif Al Fatta
Magister
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta,
Juni
2011
Penggunaan
berkas digital selain banyak kelebihan juga banyak kekurangan antara lain,
seringnya dokumen hilang dikarenakan banyak kemungkinan, misalnya menghapus
berkas penting secara tidak sengaja. Solusi dari permasalahan itu adalah data
yang hilang dikembalikan dengan menggunakan software recovery file. Tetapi
dengan adanya solusi tentang pengembalian data yang telah hilang tersebut juga
menimbulkan masalah baru yaitu bagaimana cara agar data yang dihapus tidak bisa
dikembalikan lagi dengan software recovery file yang ada. Solusi dari kedua masalah
tersebut adalah dengan dilakukan percobaan yang bersifat try and error yaitu
dilakukannya tindakan-tindakan terhadap data atau berkas digital. Dengan
mengacu pada tindakan tersebut akan diketahui hasil dari penggunaan software
testdisk versi 6.11 dalam pengembalian data dan penghapusan data.
1.
Latar Belakang
Komputer
forensik atau kadang disebut digital forensic adalah ilmu memperoleh,
mengambil, melestarikan, dan penyajian data yang telah diproses secara
elektronik dan disimpan pada media komputer. Barang bukti digital tersebut
termasuk handphone, notebook, PDA dan alat teknologi apapun yang mempunyai
media penyimpanan dan bisa dianalisa. Komputer forensik dapat dispesifikasi
lagi menjadi beberapa bagian, seperti disk forensic, system forensik, network
forensik dan internet forensik. Pengetahuan disk forensik sudah terdokumentasi
dengan baik dibandingkan dengan bidang forensik lainnya.
2.
Metode Penelitian
Penelitian ini
merupakan penelitian experimental, yaitu penelitian try and error. Penelitian
ini dengan melakukan percobaan terhadap data yang berada di harddisk dan
flashdisk. Data yang digunakan sebagai percobaan adalah data yang lazim
digunakan seperti data dokumen (*.doc, *.ppt, *.xls, *.txt), data gambar
(*.jpg, *.psd, *.jpeg), data video (*.avi, *.mpg, *.mpeg). Fokus penelitian ini
adalah jika data hilang akan dicoba dikembalikan maupun sebaliknya.
3.
Kelebihan
Penggunaan
berkas digital banyak diminati karena tidak membutuhkan tempat yang banyak dan
berkas digital sangat fleksibel, bisa dikirim, di-copy dan dihapus secara
cepat.
4.
Kekurangan
Seringnya
dokumen hilang dikarenakan banyak kemungkinan, misalnya menghapus berkas
penting secara tidak sengaja,data terserang virus dan lain sebagainya.
5.
Kesimpulan
Jika terjadi
kehilangan data yang terhapus secara tidak sengaja dapat disimpulkan dengan
menggunakan beberapa teknik yaitu :
· Teknik yang digunakan dalam recovery
file khususnya testdisk adalah mulai dari membuat file log, memilih partisi dan
jenis partisi harddisk, proses pengembalian file dan pemullihan file.
· Data yang hilang bisa dikembalikan
dengan syarat bahwa data yang berada di media penyimpanan itu belum rusak.
· Langkah yang dilakukan ketika
kehilangan data adalah mulai dari mengecek kapasitas media, mengecek recyle
bin, menyiapkan space untuk backup data dan menjalankan software recovery file.
· Untuk memusnahkan data agar tidak
bisa dikembalikan dengan software recovery file yaitu dengan cara diformat
kemudian ditimpa dengan file sampai satu partisi penuh atau ditimpa dengan
perintah dd di command linux.
Sumber : https://www.researchgate.net/profile/Ema_Utami/publication/241194526_PENERAPAN_TEKNIK_KOMPUTER_FORENSIK_UNTUK_PENGEMBALIAN_DAN_PENGAHAPUSAN_BERKAS_DIGITAL/links/0c96052aa24c706cad000000/PENERAPAN-TEKNIK-KOMPUTER-FORENSIK-UNTUK-PENGEMBALIAN-DAN-PENGAHAPUSAN-BERKAS-DIGITAL.pdf
Sumber : https://www.researchgate.net/profile/Ema_Utami/publication/241194526_PENERAPAN_TEKNIK_KOMPUTER_FORENSIK_UNTUK_PENGEMBALIAN_DAN_PENGAHAPUSAN_BERKAS_DIGITAL/links/0c96052aa24c706cad000000/PENERAPAN-TEKNIK-KOMPUTER-FORENSIK-UNTUK-PENGEMBALIAN-DAN-PENGAHAPUSAN-BERKAS-DIGITAL.pdf
Jumat, 03 November 2017
Audit Teknologi Sistem Informasi
AUDIT
TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
Pengertian
Audit Menurut Para Ahli.
1.
Pengertian Auditing Menurut (Mulyadi , 2002), auditing merupakan:
“Suatu
proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif
mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan
tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan
tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian
hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.”
2.
Pengertian Auditing Menurut (Sukrisno Agoes , 2004), auditing adalah
“Suatu
pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang
independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen beserta
catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat
memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.”
3.
Pengertian Auditing menurut (Arens dan Loebbecke, 2003), auditing sebagai:
“Suatu
proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat
diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan
independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dengan
kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Auditing seharusnya dilakukan oleh
seorang yang independen dan kompeten.”
Pengertian
Audit Teknologi Informasi
Audit teknologi informasi
(Inggris: information technology (IT) audit atau information systems (IS)
audit) adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi
informasi secara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan
bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan
pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal
dengan audit pemrosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi
secara umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan
sistem informasi dalam perusahaan itu. Istilah lain dari audit teknologi
informasi adalah audit komputer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah
aset sistem informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan
integratif dalam mencapai target organisasinya.
Audit IT sendiri merupakan
gabungan dari berbagai macam ilmu, antara lain Traditional Audit, Manajemen
Sistem Informasi, Sistem Informasi Akuntansi, Ilmu Komputer, dan Behavioral
Science. Audit IT bertujuan untuk meninjau dan mengevaluasi faktor-faktor
ketersediaan (availability), kerahasiaan (confidentiality), dan keutuhan
(integrity) dari sistem informasi organisasi.
Sejarah
Audi Teknologi Informasi
Audit IT yang pada awalnya
lebih dikenal sebagai EDP Audit (Electronic Data Processing) telah mengalami
perkembangan yang pesat. Perkembangan audit IT ini didorong oleh kemajuan
teknologi dalam sistem keuangan, meningkatnya kebutuhan akan kontrol IT, dan
pengaruh dari komputer itu sendiri untuk menyelesaikan tugas-tugas penting.
Pemanfaatan teknologi komputer ke dalam sistem keuangan telah mengubah
cara kerja sistem keuangan, yaitu dalam
penyimpanan data, pengambilan kembali data dan pengendalian. Sistem keuangan pertama
yang menggunakan teknologi komputer muncul pertama kali pada tahun 1954.
Selama
periode 1954 sampai dengan 1960-an profesi audit masih menggunakan komputer.
Pada pertengahan 1960-an terjadi perubahan pada mesin komputer, darimainframe
menjadi komputer yang lebih kecil dan murah. Pada tahun 1968, American
Institute of Certified Public Accountants (AICPA) ikut mendukung perkembangan
EDP auditing. Sekitar periode ini pula para auditor bersama-sama mendirikan
Electronic Data Processing Auditors Association (EDPAA).
Tujuan lembaga ini adalah untuk
membuat suatu tuntunan prosedur dan standar bagi audit EDP. Pada tahun 1977,
edisi pertama Control Objectives diluncurkan. Publikasi ini kemudian dikenal
sebagai Control Objectives for Information and Related Technology (CobiT).
Tahun 1994, EDPAA mengubah namanya menjadi Information System Audit (ISACA).
Selama periode 1960-an sampai saat ini teknologi IT telah berubah dengan cepat
dari mikrokomputer dan jaringan ke internet. Pada akhirnya perubahan-perubahan
tersebut ikut pula menentukan perubahan pada audit IT.
Jenis
– Jenis Audit IT
1. Sistem dan Aplikasi
Audit
yang berfungsi untuk memeriksa apakah sistem dan aplikasi sesuai dengan
kebutuhan organisasi, berdayaguna, dan memiliki kontrol yang cukup baik untuk
menjamin keabsahan, kehandalan, tepat waktu, dan keamanan pada input, proses
serta output pada semua tingkat kegiatan sistem.
2. Fasilitas Pemrosesan Informasi
Audit
yang berfungsi untuk memeriksa apakah fasilitas pemrosesan terkendali untuk menjamin
ketepatan waktu, ketelitian dan pemrosesan aplikasi yang efisien dalam keadaan
normal dan buruk.
3. Pengembangan Sistem
Audit
yang berfungsi untuk memeriksa apakah sistem yang dikembangkan mencakup
kebutuhan obyektif organisasi.
4. Arsitektur Perusahaan dan Manajemen TI
Audit
yang berfungsi untuk memeriksa apakah manajemen TI dapat mengembangkan struktur
organisasi dan prosedur yang menjamin kontrol dan lingkungan yang berdaya guna
untuk pemrosesan informasi.
5. Client/Server, telekomunikasi, intranet,
dan ekstranet.
Suatu
audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah kontrol-kontrol berfungsi pada
client server, dan jaringan yang menghubungkan client dan server.
Perkembangan
Audit Saat Ini
Pengauditan telah mulai
dilakukan sejak abad ke limabelas. Tahun kelahiran pengauditan laporan keuangan
secara pasti tidak diketahui, tetapi dari berbagai sumber dapat diketahui bahwa
pada sekitar awal abad ke limabelas jasa Auditor telah mulai digunakan di
Inggris. Meskipun pengauditan telah lahir sejak beberapa abad yang lalu, namun
perkembangan yang pesat baru terjadi pada abad ini.
Perkembangan
Pengauditan di Indonesia
Perkembangan Auditorsi di
Indonesia terjadi pada tahun 1973, yaitu ketika Ikatan Auditor Indonesia (IAI)
menetapkan Prinsip-prinsip Auditorsi Indonesia (PAI) dan Norma Pemeriksaan
Auditor (NPA). Selain itu perkembangan yang terjadi dalam dunia perbankan sejak
tahun 1988 semakin menuntut dilakukannya audit atas laporan keuangan bagi
perusahaan-perusahaan yang akan mengajukan permohonan kredit ke bank. Pada
tahun 1995 lahir Undang-undang Perseroan Terbatas yang mewajibkan suatu
perseroan terbatas menyusun laporan keuangan dan jika perseroan merupakan
perusahaan publik, maka laporan keuangannya wajib diaudit oleh Auditor publik.
Pada tahun yang sama Undang – Undang Pasar modal pun lahir juga.
Seiring perkembangan perusahaan
di Indonesia, IAI telah banyak melakukan penyempurnaan peraturan yang berlaku
di Indonesia. Yang mana Indonesia saat itu berkibalat pada peraturan yang dibuat
oleh Amerika Serikat. Pada tahun 1994 IAI melakukan penyusunan ulang prinsip
Auditorsi dan standar audit yang disebut Standar Auditorsi Keuangan (SAK) dan
Standar Profesional Auditor Publik (SPAP). Sejalan dengan itu Dewan Standar
Auditorsi yang dibentuk IAI secara terus menerus menerbitkan Pernyataan Standar
Auditorsi Keuangan (PSAK).
Review
Software Akuntansi
Aplikasi akuntansi buatan
Indonesia ini cukup bagus buat anda coba, anda bisa membuat laporan laba-rugi,
jurnal umum, neraca lajur, dan lebih lagi. software buatan putra Indonesia yang
didesign mudah digunakan, multiplatform sehingga dapat dijalankan pada semua
O/S: Windows, Linux, Mac OS serta berbasis platform opensource, sehingga total
biaya (TCO) keseluruhan sistem jadi terjangkau
Ada
beberapa software akuntansi diantaranya, sebagai berikut:
v Bee
POS adalah Software Kasir yang dibuat khusus untuk usaha Toko,
Minimarket/swalayan, Retail.
v Bee
Lite adalah Software Retail yang cocok digunakan untuk Distributor/agen yang
mempunyai banyak sales, Penjualan Kredit (Piutang) dengan beberapa level harga
berjenjang.
v Bee
Silver adalah Software Accounting entry-level yang cocok digunakan untuk
perusahaan dagang dan jasa skala menengah dan micro.
v Bee
Gold adalah Software Accounting kelas medium yang cocok digunakan untuk
perusahaan dagang dan jasa skala menengah yang sudah siap menerapkan Akuntansi
secara penuh.
v Bee
Platinum adalah Software Accounting edisi paling lengkap dari Bee Accounting,
cocok digunakan untuk perusahaan dagang dan jasa skala menengah atas/enterprise
yang sudah siap menerapkan Akuntansi secara penuh, namun membutuhkan alat bantu
otomatisasi akuntansi yang mudah.
Referensi
:
§ http://www.bagiilmu.net/2016/03/pengertian-audit-audit-teknologi.html
§ http://www.http://bathdeville.blogspot.co.id/2012/06/sejarah-singkat-it-audit.html?m=1
§ http://auditsi-imam.blogspot.co.id/2015/04/s.html
§ http://www.sugengsiswanto.com/2015/02/review-software-akuntansi-open-source-bee-accounting.html
Langganan:
Postingan (Atom)