Senin, 09 Juli 2018

rencana masa depan

Tugas Softskill Bahasa Inggris Bisnis 2

Rencana Masa Depan Setelah Lulus Kuliah




THANK YOU 

Minggu, 03 Juni 2018

Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

TUGAS SOFTSKILL BAHASA INGGRIS BISNIS 2


Cari sebuah Artikel dan ubah lah kalimat aktif menjadi kalimat pasif




>><<<<<<>>>><<<<<<>>>><<<<<>>>>><<<<<>>>><<<<>>>><<<<>>>





Sumber artikel : http://www.umiuma.net/2015/07/contoh-artikel-bahasa-inggris.html


THANK YOU 


Minggu, 22 April 2018

apa itu relative clause?

TUGAS SOFTSKILL BAHASA INGGRIS BISNIS 2


Apa yang dimaksud Relative Clause
Cari 1 lagu yang mengandung Relative Clause


>>><<<<<<>>>><<<<<<>>>><<<<<>>>>><<<<<>>>><<<<>>>><<<<>>>


THANK YOU 

Senin, 19 Maret 2018

Bahasa Inggris Bisnis 2

TUGAS SOFTSKILL BAHASA INGGRIS BISNIS 2


Perbedaan antara Phrase and Sentence
Cari 10 contoh Phrase and Sentence pada Koran atau Majalah


>>><<<<<<>>>><<<<<<>>>><<<<<>>>>><<<<<>>>><<<<>>>><<<<>>>

THANK YOU 



Jumat, 29 Desember 2017

Tugas Rangkuman Materi 1-3

Tugas Rangkuman Materi 1-3

Tugas 1, CobIT
COBIT (Control Objective for Information and Related Technology) merupakan sebuah kerangka kerja (Framework) yang terdiri dari sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT Governance yang dapat membantu auditor, pengguna (user), dan manajemen, untuk menjembatani gap antara risiko bisnis, bkeutuhan pengendalian dan masalah-masalah teknis serta dapat memberikan arahan (guidelines) yang berorientasi pada bisnis [Sasongko, 2009]. 

COBIT dikelompokkan kedalam 4 domain yaitu ;
a.       Perencanaan dan pengorganisasian (Plan and Organise)
b.      Akuisisi dan Implementasi (Acquire and Implement)
c.       Layanan dan Dukungan (Deliver and Support)
d.      Pengawasan dan Evaluasi (Monitor and Evaluate)

Berikut ini Contoh Kasus Perusahaan yang Menggunakan CobIT:
Evaluasi Tatakelola Teknologi Informasi pada PT Pertiwi Agung dengan Menggunakan Kerangka Kerja Cobit pada Domain Plan And Organisedalam Model Maturity Level



Tugas 2, AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
Menurut (Arens dan Loebbecke, 2003), auditing sebagai “Suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Auditing seharusnya dilakukan oleh seorang yang independen dan kompeten.”
Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit pemrosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi dalam perusahaan itu.
Audit IT sendiri merupakan gabungan dari berbagai macam ilmu, antara lain Traditional Audit, Manajemen Sistem Informasi, Sistem Informasi Akuntansi, Ilmu Komputer, dan Behavioral Science. Audit IT bertujuan untuk meninjau dan mengevaluasi faktor-faktor ketersediaan (availability), kerahasiaan (confidentiality), dan keutuhan (integrity) dari sistem informasi organisasi.
Audit IT memiliki beberapa jenis diantaranya yaitu:
a.       Sistem dan Aplikasi
b.      Fasilitas Pemrosesan Informasi
c.       Pengembangan Sistem
d.      Arsitektur Perusahaan & Manajemen TI
e.       Client / Server, Telekomunikasi, Intranet dan Ekstranet

Tugas 3, IT FORENSIC
IT Forensik yaitu suatu ilmu yang berhubungan dengan pengumpulan fakta dan bukti pelanggaran keamanan sistem informasi serta validasinya menurut metode yang digunakan (misalnya metode sebab-akibat). Fakta-fakta tersebut setelah diverifikasi akan menjadi bukti-bukti yang akan digunakan dalam proses selanjutnya.Selain itu juga diperlukan keahlian dalam bidang IT ( termasuk diantaranya hacking) dan alat bantu (tools) baik hardwaremaupun software untuk membuktikan pelanggaran-pelanggaran yang terjadi dalam bidang teknologi sistem informasi tersebut.
IT forensic mempunyai beberapa tujuan yaitu :
1.      Untuk membantu mengamankan, memulihkan, menganalisa, dan mempresentasikan materi/entitas berbasis digital atau elektronik sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan sebagai alat buti yang sah di pengadilan.

2.      Untuk mendukung proses identifikasi alat bukti dalam waktu yang relatif cepat, agar dapat diperhitungkan perkiraan potensi dampak yang ditimbulkan akibat perilaku jahat yang dilakukan oleh kriminal terhadap korbannya, sekaligus mengungkapkan alasan dan motivitasi tindakan tersebut sambil mencari pihak-pihak terkait yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dengan perbuatan tidak menyenangkan dimaksud.

Berikut ini Contoh jurnal yang berkaitan dengan IT Forensic :
Penerapan Teknik Komputer Forensik Untuk Pengembalian Dan Penghapusan Berkas Digital

Jumat, 01 Desember 2017

IT FORENSIC

Review Jurnal :
PENERAPAN TEKNIK KOMPUTER FORENSIK UNTUK PENGEMBALIAN DAN PENGHAPUSAN BERKAS DIGITAL
Anggit Dwi Hartanto, Ema Utami, Hanif Al Fatta
Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta,
Juni 2011


Penggunaan berkas digital selain banyak kelebihan juga banyak kekurangan antara lain, seringnya dokumen hilang dikarenakan banyak kemungkinan, misalnya menghapus berkas penting secara tidak sengaja. Solusi dari permasalahan itu adalah data yang hilang dikembalikan dengan menggunakan software recovery file. Tetapi dengan adanya solusi tentang pengembalian data yang telah hilang tersebut juga menimbulkan masalah baru yaitu bagaimana cara agar data yang dihapus tidak bisa dikembalikan lagi dengan software recovery file yang ada. Solusi dari kedua masalah tersebut adalah dengan dilakukan percobaan yang bersifat try and error yaitu dilakukannya tindakan-tindakan terhadap data atau berkas digital. Dengan mengacu pada tindakan tersebut akan diketahui hasil dari penggunaan software testdisk versi 6.11 dalam pengembalian data dan penghapusan data.


1.   Latar Belakang
Komputer forensik atau kadang disebut digital forensic adalah ilmu memperoleh, mengambil, melestarikan, dan penyajian data yang telah diproses secara elektronik dan disimpan pada media komputer. Barang bukti digital tersebut termasuk handphone, notebook, PDA dan alat teknologi apapun yang mempunyai media penyimpanan dan bisa dianalisa. Komputer forensik dapat dispesifikasi lagi menjadi beberapa bagian, seperti disk forensic, system forensik, network forensik dan internet forensik. Pengetahuan disk forensik sudah terdokumentasi dengan baik dibandingkan dengan bidang forensik lainnya.

2.   Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian experimental, yaitu penelitian try and error. Penelitian ini dengan melakukan percobaan terhadap data yang berada di harddisk dan flashdisk. Data yang digunakan sebagai percobaan adalah data yang lazim digunakan seperti data dokumen (*.doc, *.ppt, *.xls, *.txt), data gambar (*.jpg, *.psd, *.jpeg), data video (*.avi, *.mpg, *.mpeg). Fokus penelitian ini adalah jika data hilang akan dicoba dikembalikan maupun sebaliknya.

3.   Kelebihan
Penggunaan berkas digital banyak diminati karena tidak membutuhkan tempat yang banyak dan berkas digital sangat fleksibel, bisa dikirim, di-copy dan dihapus secara cepat.

4.   Kekurangan
Seringnya dokumen hilang dikarenakan banyak kemungkinan, misalnya menghapus berkas penting secara tidak sengaja,data terserang virus dan lain sebagainya.

5.   Kesimpulan
Jika terjadi kehilangan data yang terhapus secara tidak sengaja dapat disimpulkan dengan menggunakan beberapa teknik yaitu :


·    Teknik yang digunakan dalam recovery file khususnya testdisk adalah mulai dari membuat file log, memilih partisi dan jenis partisi harddisk, proses pengembalian file dan pemullihan file.

·       Data yang hilang bisa dikembalikan dengan syarat bahwa data yang berada di media penyimpanan itu belum rusak.

·   Langkah yang dilakukan ketika kehilangan data adalah mulai dari mengecek kapasitas media, mengecek recyle bin, menyiapkan space untuk backup data dan menjalankan software recovery file.

·     Untuk memusnahkan data agar tidak bisa dikembalikan dengan software recovery file yaitu dengan cara diformat kemudian ditimpa dengan file sampai satu partisi penuh atau ditimpa dengan perintah dd di command linux.

Sumber : https://www.researchgate.net/profile/Ema_Utami/publication/241194526_PENERAPAN_TEKNIK_KOMPUTER_FORENSIK_UNTUK_PENGEMBALIAN_DAN_PENGAHAPUSAN_BERKAS_DIGITAL/links/0c96052aa24c706cad000000/PENERAPAN-TEKNIK-KOMPUTER-FORENSIK-UNTUK-PENGEMBALIAN-DAN-PENGAHAPUSAN-BERKAS-DIGITAL.pdf

Jumat, 03 November 2017

Audit Teknologi Sistem Informasi

AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI


Pengertian Audit Menurut Para Ahli.
1. Pengertian Auditing Menurut (Mulyadi , 2002), auditing merupakan:
“Suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.”  
 
2. Pengertian Auditing Menurut (Sukrisno Agoes , 2004), auditing adalah
“Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.”

3. Pengertian Auditing menurut (Arens dan Loebbecke, 2003), auditing sebagai:
“Suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Auditing seharusnya dilakukan oleh seorang yang independen dan kompeten.”
  
Pengertian Audit Teknologi Informasi
Audit teknologi informasi (Inggris: information technology (IT) audit atau information systems (IS) audit) adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit pemrosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi dalam perusahaan itu. Istilah lain dari audit teknologi informasi adalah audit komputer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah aset sistem informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan integratif dalam mencapai target organisasinya.
Audit IT sendiri merupakan gabungan dari berbagai macam ilmu, antara lain Traditional Audit, Manajemen Sistem Informasi, Sistem Informasi Akuntansi, Ilmu Komputer, dan Behavioral Science. Audit IT bertujuan untuk meninjau dan mengevaluasi faktor-faktor ketersediaan (availability), kerahasiaan (confidentiality), dan keutuhan (integrity) dari sistem informasi organisasi.

Sejarah Audi Teknologi Informasi
Audit IT yang pada awalnya lebih dikenal sebagai EDP Audit (Electronic Data Processing) telah mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan audit IT ini didorong oleh kemajuan teknologi dalam sistem keuangan, meningkatnya kebutuhan akan kontrol IT, dan pengaruh dari komputer itu sendiri untuk menyelesaikan tugas-tugas penting. Pemanfaatan teknologi komputer ke dalam sistem keuangan telah mengubah cara  kerja sistem keuangan, yaitu dalam penyimpanan data, pengambilan kembali data dan pengendalian. Sistem keuangan pertama yang menggunakan teknologi komputer muncul pertama kali pada tahun 1954.

Selama periode 1954 sampai dengan 1960-an profesi audit masih menggunakan komputer. Pada pertengahan 1960-an terjadi perubahan pada mesin komputer, darimainframe menjadi komputer yang lebih kecil dan murah. Pada tahun 1968, American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) ikut mendukung perkembangan EDP auditing. Sekitar periode ini pula para auditor bersama-sama mendirikan Electronic Data Processing Auditors Association (EDPAA).
Tujuan lembaga ini adalah untuk membuat suatu tuntunan prosedur dan standar bagi audit EDP. Pada tahun 1977, edisi pertama Control Objectives diluncurkan. Publikasi ini kemudian dikenal sebagai Control Objectives for Information and Related Technology (CobiT). Tahun 1994, EDPAA mengubah namanya menjadi Information System Audit (ISACA). Selama periode 1960-an sampai saat ini teknologi IT telah berubah dengan cepat dari mikrokomputer dan jaringan ke internet. Pada akhirnya perubahan-perubahan tersebut ikut pula menentukan perubahan pada audit IT.

Jenis – Jenis Audit IT
1.      Sistem dan Aplikasi
Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah sistem dan aplikasi sesuai dengan kebutuhan organisasi, berdayaguna, dan memiliki kontrol yang cukup baik untuk menjamin keabsahan, kehandalan, tepat waktu, dan keamanan pada input, proses serta output pada semua tingkat kegiatan sistem.

2.      Fasilitas Pemrosesan Informasi
Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah fasilitas pemrosesan terkendali untuk menjamin ketepatan waktu, ketelitian dan pemrosesan aplikasi yang efisien dalam keadaan normal dan buruk.

3.      Pengembangan Sistem
Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah sistem yang dikembangkan mencakup kebutuhan obyektif organisasi.

4.      Arsitektur Perusahaan dan Manajemen TI
Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah manajemen TI dapat mengembangkan struktur organisasi dan prosedur yang menjamin kontrol dan lingkungan yang berdaya guna untuk pemrosesan informasi.

5.      Client/Server, telekomunikasi, intranet, dan ekstranet.
Suatu audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah kontrol-kontrol berfungsi pada client server, dan jaringan yang menghubungkan client dan server.


Perkembangan Audit Saat Ini
Pengauditan telah mulai dilakukan sejak abad ke limabelas. Tahun kelahiran pengauditan laporan keuangan secara pasti tidak diketahui, tetapi dari berbagai sumber dapat diketahui bahwa pada sekitar awal abad ke limabelas jasa Auditor telah mulai digunakan di Inggris. Meskipun pengauditan telah lahir sejak beberapa abad yang lalu, namun perkembangan yang pesat baru terjadi pada abad ini.


Perkembangan Pengauditan di Indonesia
Perkembangan Auditorsi di Indonesia terjadi pada tahun 1973, yaitu ketika Ikatan Auditor Indonesia (IAI) menetapkan Prinsip-prinsip Auditorsi Indonesia (PAI) dan Norma Pemeriksaan Auditor (NPA). Selain itu perkembangan yang terjadi dalam dunia perbankan sejak tahun 1988 semakin menuntut dilakukannya audit atas laporan keuangan bagi perusahaan-perusahaan yang akan mengajukan permohonan kredit ke bank. Pada tahun 1995 lahir Undang-undang Perseroan Terbatas yang mewajibkan suatu perseroan terbatas menyusun laporan keuangan dan jika perseroan merupakan perusahaan publik, maka laporan keuangannya wajib diaudit oleh Auditor publik. Pada tahun yang sama Undang – Undang Pasar modal pun lahir juga.

Seiring perkembangan perusahaan di Indonesia, IAI telah banyak melakukan penyempurnaan peraturan yang berlaku di Indonesia. Yang mana Indonesia saat itu berkibalat pada peraturan yang dibuat oleh Amerika Serikat. Pada tahun 1994 IAI melakukan penyusunan ulang prinsip Auditorsi dan standar audit yang disebut Standar Auditorsi Keuangan (SAK) dan Standar Profesional Auditor Publik (SPAP). Sejalan dengan itu Dewan Standar Auditorsi yang dibentuk IAI secara terus menerus menerbitkan Pernyataan Standar Auditorsi Keuangan (PSAK).



Review Software Akuntansi
Aplikasi akuntansi buatan Indonesia ini cukup bagus buat anda coba, anda bisa membuat laporan laba-rugi, jurnal umum, neraca lajur, dan lebih lagi. software buatan putra Indonesia yang didesign mudah digunakan, multiplatform sehingga dapat dijalankan pada semua O/S: Windows, Linux, Mac OS serta berbasis platform opensource, sehingga total biaya (TCO) keseluruhan sistem jadi terjangkau

Ada beberapa software akuntansi diantaranya, sebagai berikut:
v  Bee POS adalah Software Kasir yang dibuat khusus untuk usaha Toko, Minimarket/swalayan, Retail.
v  Bee Lite adalah Software Retail yang cocok digunakan untuk Distributor/agen yang mempunyai banyak sales, Penjualan Kredit (Piutang) dengan beberapa level harga berjenjang.
v  Bee Silver adalah Software Accounting entry-level yang cocok digunakan untuk perusahaan dagang dan jasa skala menengah dan micro.
v  Bee Gold adalah Software Accounting kelas medium yang cocok digunakan untuk perusahaan dagang dan jasa skala menengah yang sudah siap menerapkan Akuntansi secara penuh.
v  Bee Platinum adalah Software Accounting edisi paling lengkap dari Bee Accounting, cocok digunakan untuk perusahaan dagang dan jasa skala menengah atas/enterprise yang sudah siap menerapkan Akuntansi secara penuh, namun membutuhkan alat bantu otomatisasi akuntansi yang mudah.



Referensi :
§  http://www.bagiilmu.net/2016/03/pengertian-audit-audit-teknologi.html
§  http://www.http://bathdeville.blogspot.co.id/2012/06/sejarah-singkat-it-audit.html?m=1
§  http://auditsi-imam.blogspot.co.id/2015/04/s.html
§  http://www.sugengsiswanto.com/2015/02/review-software-akuntansi-open-source-bee-accounting.html