Sabtu, 21 Oktober 2017

CobIT (Control Objective for Information and Related Technology)

COBIT (Control Objective for Information and Related Technology) merupakan sebuah kerangka kerja (Framework) yang terdiri dari sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT Governance yang dapat membantu auditor, pengguna (user), dan manajemen, untuk menjembatani gap antara risiko bisnis, kebutuhan pengendalian dan masalah-masalah teknis serta dapat memberikan arahan (guidelines) yang berorientasi pada bisnis [Sasongko, 2009]. COBIT dikem-bangkan oleh IT Governance Institute (ITGI) yang merupakan bagian dari Information Systems Audit and Control Association (ISACA).


Kerangka Kerja COBIT
Bagian utama COBIT adalah ke-34 control objective. Control objective dikelompokkan ke dalam 4 domain, yaitu:
1.      Perencanaan dan pengorganisasian (Plan and Organise)
2.      Akuisisi dan Implementasi (Acquire and Implement)
3.      Layanan dan Dukungan (Deliver and Support)
4.      Pengawasan dan Evaluasi (Monitor and Evaluate).
Dalam pembahasan ini hanya difokuskan pada domain Plan and Organise (PO) saja.

Domain Plan and Organise (PO)
Domain ini mencakup pembahasan tentang identifikasi dan strategi investasi TI yang dapat memberikan yang terbaik untuk mendukung pencapaian tujuan bisnis. Domain ini terdiri dari 10 proses TI, yaitu:

1.      PO1 Define a Strategic IT Plan
2.      PO2 Define the Information Archi-tecture
3.      PO3 Determine Technological Direction
4.      PO4 Define the IT Processes, Organisation and Relationship
5.      PO5 Manage the IT Investment
6.      PO6 Communicate Management Aims and Direction
7.      PO7 Manage IT Human Resources
8.      PO8 Manage Quality
9.      PO9 Assess and Manage IT Risks
10.  PO10 Manage Projects

Maturity Model

Maturity Models dapat membantu pihak professional untuk dapat menjelaskan kepa-da manajemen perusahaan mengenai posisi dari tata kelola TI yang ada di perusahaan saat ini dan dapat menentukan target untuk masa yang akan datang. Tingkat maturity dapat dipengaruhi oleh tujuan bisnis dari perusahaan, lingkungan operasional dan lingkungan industri. Maturity model pada COBIT terdapat enam level penilaian seperti pada Gambar 1 berikut ini:

Gambar 1 Maturity Model pada COBIT
Sumber : [ITGI, 2007]

Setiap proses pada COBIT terdapat skala penilaian berdasarkan deskripsi Maturity Model secara umum seperti di bawah ini:

·         Level 0 Non-Existent
·         Level 1 Initial/Ad Hoc
·         Level 2 Repeatable but Intuitive
·         Level 3 Defined Process
·         Level 4 Managed and Measurable
·         Level 5 Optimised


Contoh kasus pada domain Plan And Organise dalam Model Maturity Level yaitu kasus :

Evaluasi Tatakelola Teknologi Informasi pada PT Pertiwi Agung dengan Menggunakan Kerangka Kerja Cobit pada Domain Plan And Organise dalam Model Maturity Level

Pada era informasi sekarang ini, perusahaan harus dapat mengatasi masalah dan persaingan yang terjadi secara cepat dan sesuai sasaran. Dalam konteks ini, teknologi informasi dapat dikatakan menjadi kunci untuk mendukung dan meningkatkan mana-jemen perusahaan agar dapat memenangkan persaingan yang semakin lama akan semakin meningkat. Oleh karena teknologi informasi sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi perusahaan maka perlu diperhatikan mengenai pengelolaan teknologi informasi tersebut.

Dalam merencanakan dan menjalankan suatu sistem diperlukan suatu penilaian yang tepat dan akurat agar sistem yang akan dijalankan nantinya dapat berfungsi dengan baik. Dengan menggunakan kerangka kerja COBIT yang berfokus pada domain Plan and Organise (PO) akan memudahkan melakukan penilaian mengenai perencanaan sistem yang akan dijalankan di perusahaan. Domain ini mencakup pembahasan tentang identifikasi dan strategi investasi TI yang dapat memberikan yang terbaik untuk mendukung pencapaian tujuan bisnis. Termasuk mengidentifikasi strategi dan taktik yang digunakan TI untuk mencapai sasaran bisnis, perencanaan strategi, strategi komunikasi, strategi manajemen, manajemen resiko, dan manajemen sumber daya, yang menjamin bahwa kebutuhan infrastruktur teknologi dan sumber daya manusia berada pada sasaran yang tepat.


Teknologi informasi merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi PT. Pertiwi Agung dalam mencapai tujuannya. Evaluasi terhadap tatakelola teknologi informasi dengan menggunakan kerangka kerja COBIT dalam model Maturity Level sangat berguna bagi PT. Pertiwi Agung. Karena dengan adanya evaluasi tersebut manajemen PT. Pertiwi Agung dapat melakukan perbaikan terhadap tatakelola teknologi informasi.

Berdasarkan hasil perhitungan pada masing-masing proses yang ada pada domain Plan and Organise (PO), dapat diketahui tingkat rata-rata Maturity Level pada domain tersebut yang telah dicapai PT. Pertiwi Agung, yaitu sebagai berikut:


Dari hasil pengolahan data di atas, rata-rata Maturity Level yang telah dicapai PT. Pertiwi Agung adalah 2,190. Angka ini menunjukkan tingkat Maturity Level PT. Pertiwi Agung berada di bawah rata-rata perindustrian internasional yang ditetapkan, yaitu pada angka 2,750 [ITGI, 2007].


Kesimpulan :


Pengelolaan teknologi informasi pada PT. Pertiwi Agung saat ini masih di bawah rata-rata industri internasional yang ditetapkan. Hal ini terlihat dari pengelolaan teknologi informasi yang telah mencapai maturity level pada tingkat 2 (Repeatable but intuitive), yaitu dengan mencapai posisi 2,190 sedangkan rata-rata industri inter-nasional pada angka 2,750. Perolehan angka tersebut menunjukkan PT. Pertiwi Agung sudah menyadari adanya kebutuhan tata kelola TI dan indikator pengukuran kinerja dalam tahap pengembangan. Di mana proses perencanaan, perancangan, dan implemen-tasi sistem informasi dalam perusahaan sudah mulai terarah dan berjalan sesuai dengan yang ditetapkan perusahaan.

Saran :

PT. Pertiwi Agung perlu menyediakan perencanaan, prosedur, standar dan pen-dekatan yang terstruktur. Pengembangan perencanaan, prosedur, standar dan pende-katan yang terintegrasi membantu perusa-haan dalam meningkatkan kinerja, khusus-nya departemen TI guna memberikan nilai tambah sebagai pendukung strategi bisnis TI.

Untuk melihat lebih lengkap dari contoh kasusnya 



Daftar Pustaka

[1] widiastuti.staff.gunadarma.ac.id http://widiastuti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/51932/%5EAKS+-+Pertemuan+13+-+Cobit5.pdf


[2] [ITGI, 2007] IT Governance         Institute,2007. CobIT  (4.1th   ed). Frame-work,  Control Objectives, Management   Guidelines       and      Maturity Model. ITGI, USA.



[3] [Muis, 2008] Muis, Revo A., et all., 2008. “Proses Akuisisi Software di PT. Manulife Indonesia”, Journal of Business  Strategy  and  Execution, Vol. 1 No. 1.    


 [4] [Sasongko, 2009] Sasongko,        Nanang, 2009. “Pengukuran   Kinerja Teknologi Informasi  Menggunakan Framework COBIT versi 4.1, Ping Test dan CAAT pada PT. Bank X Tbk Di Bandung”, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi.

[5] ejournal.gunadarma.ac.id http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/tekno/article/view/1278